Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bajingan yang Lembut (Bagian 3) 



Bajingan yang Lembut (Bagian 3) 

0Mo Qing melihat ibu dan kakak perempuannya mati dengan penuh penderitaan. Sejak saat itu dia benar-benar sangat membenci Gu Zhengrong dan juga Gu Xiaoran.     
0

Lebih tepatnya Mo Qing dan ayahnya sama-sama membenci Gu Zhengrong dan Gu Xiaoran. Meskipun Mo Qing membenci Gu Xiaoran, namun dia tidak ingin Gu Xiaoran mati di bawah tangan ayahnya.     

Sehingga Mo Qing sengaja merancang perjanjian itu dan memaksa Gu Xiaoran untuk menikah dengan Han Ke. Karena hanya dengan membiarkan Gu Xiaoran menjadi umpan yang berguna, Gu Xiaoran baru akan memiliki manfaat di mata Mo Zhenzhong.     

Mo Zhenzhong tidak akan melukai Gu Xiaoran selagi Gu Xiaoran masih bisa dimanfaatkan olehnya.     

Ketika Gu Xiaoran perlahan mulai masuk ke dalam jebakan yang telah dirancang Mo Qing. Saat itu Mo Qing meminta seseorang untuk memberitahukan Gu Xiaoran dan menyuruh Han Ke menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa tidak ada yang boleh menyentuh dirinya.      

Mo Qing dapat menjadikan Gu Xiaoran sebagai umpan, namun dia tidak mengizinkan orang lain untuk menyentuhnya. Bagaimana pun juga Mo Qing tetap menganggap Gu Xiaoran adalah miliknya.      

Dulu menurut Mo Qing, selama Gu Xiaoran bisa hidup dalam pandangannya, semua keadaan bisa jalani dengan ikhlas. Namun saat ini Mo Qing tidak ingin berada dalam kondisi seperti ini untuk selamanya.      

-     

Tiga hari kemudian!      

Han Ke yang masih terbungkus perban muncul di ruang perawatan Gu Xiaoran. Raut wajah Han Ke terlihat sangat jelek, dia langsung melempar setumpuk kertas fotokopi ke wajah Gu Xiaoran. Setelah itu, Han Ke menamparnya dengan keras.      

"Dasar gadis murahan."     

Dengan reflek Gu Xiaoran langsung menghindari tamparan Han Ke, namun badannya membeku ketika dia melihat tulisan 'kontrak memecahkan perusahaan menjadi beberapa unit usaha'. Tamparan Han Ke yang keras jatuh pada wajah Gu Xiaoran. Dan seketika bekas jari tangan Han Ke langsung muncul di wajah Gu Xiaoran yang putih dan bersih.     

Ketika melihat Gu Xiaoran yang tertegun, api emosi Han Ke semakin membara. Tiba-tiba Han Ke mencondong tubuhnya ke depan dan menekan Gu Xiaoran di atas ranjang rumah sakit. Dia bahkan merobek baju pasien yang dikenakan Gu Xiaoran, "Kamu sudah berapa kali melakukan hubungan intim dengan Mo Qing?"     

Gu Xiaoran seketika langsung terbangun, kemudian dia mendorong Han Ke dengan kuat, "Apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan aku!"      

Han Ke menyatukan tangan Gu Xiaoran dan menarik tangan tersebut ke atas kepalanya. Kemudian satu tangannya lagi menanggalkan pakaian Gu Xiaoran.      

"Berhenti. Aku akan teriak jika kamu tidak menghentikan gerakanmu." Saat ini luka Han Ke masih belum sembuh, tapi bagaimanapun juga dia adalah seorang pria, jadi tenaganya tetap kuat. Gu Xiaoran yang ditekan olehnya tidak dapat mendorongnya sama sekali.     

"Teriak saja, biar semua orang datang melihat wanita jalang seperti kamu."     

Kerah baju Gu Xiaoran ditarik oleh Han Ke, dia melihat bekas luka yang belum pudar pada badan Gu Xiaoran. Seketika Han Ke pun langsung tertegun, namun setelah itu dia merasa senang, "Apakah Mo Qing sudah melihat penampilanmu sekarang? Jika dia melihat penampilanmu sekarang ini, apakah dia akan menyesal karena telah membeli Perusahaan Shengtang?"     

Gu Xiaoran merasa sangat malu dan marah, tetapi dia terpana oleh kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Han Ke, "Perusahaan Shengtang dibeli oleh Mo Qing?"     

Han Ke mencibir, "Selain si bodoh itu, siapa lagi yang akan menghabiskan uang sebesar itu untuk membeli perusahaan yang berantakan tersebut?"     

Han Ke melirik badan Gu Xiaoran dengan tatapan sinis. Lekukan tubuh Gu Xiaoran terlihat sangat indah. Ketika Han Me menekan tubuh Gu Xiaoran, tubuhnya tetap lembut bagai kapas. Namun bekas luka tersebut benar-benar menggugah seleranya.      

Han Ke merasa ingin melepaskan Gu Xiaoran dengan begitu saja. Han Ke tidak dapat melihat bekas luka Gu Xiaoran yang jelek ketika dia memejamkan matanya. Perasaan yang indah seketika kembali dan nafsu birahi seketika membara di perutnya.     

"Dasar pelacur, aku dari awal seharusnya sudah bisa menebak bahwa kamu hanya berpura-pura polos. Kamu dari awalnya memang sudah merupakan wanita jalang."      

"Lepaskan aku, dasar bajingan."     

Han Ke melepaskan celananya, tetapi benda yang ada di antara selangkangannya tidak mengeras. Han Ke pikir bahwa itu terjadi karena dia telah melihat bekas luka yang ada pada tubuh Gu Xiaoran.     

Kemudian Han Ke pun mencoba untuk membayangkan kulit Gu Xiaoran yang putih bagai salju, dia mengira dengan begitu dirinya semakin menginginkan tubuh Gu Xiaoran. Namun ternyata penisnya tetap tidak bereaksi sama sekali. Itu merupakan ketakutan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketakutan tersebut kemudian berubah menjadi kemarahan.      

Gu Xiaoran berhasil melepaskan tangannya dari Han Ke. Dia mendorong Han Ke dengan keras, bahkan kuku jarinya menggores wajah Han Ke.     

Rasa sakit kesemutan yang berapi-api melanda di wajah Han Ke membuatnya sadar kembali. Semua ketakutan dan kemarahan terpadu menjadi satu. Amarahnya seketika meledak dan dia pun menampar wajah Gu Xiaoran sekali lagi.      

Sebuah teriakan terdengar dari luar pintu. Han Ke yang sedang terbaring tengkurap di badan Gu Xiaoran seketika diangkat ke atas. Gu Xiaoran dengan cepat menutup kembali kerah bajunya yang terbuka.     

Dengan keras Mo Qing mendorong Han Ke ke atas lantai, lalu dia pun langsung menendangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.